Mengapa saya menyebutnya “Yellow Day”? Saya punya alasannya. Alasannya adalah ketika saya bersama teman-teman saya duduk dikelas 1EB03. Saya bersama teman-teman sepakat untuk memakai baju ataupun kaos berwarna kuning tepat dihari kami kuliah pada hari sabtu. Kami adalah Fitri, Maia, Wati, Citra, Uwii, dan saya sendiri. Dua orang teman kami tidak memakai baju atau kaos berwarna kuning yaitu Indah dan Mpitt. Hanya kami berenam saja. Sasaran utama kami adalah dosen terakhir kami pada jam mata kuliah terakhir. Kami duduk dibarisan paling depan. Hal ini disebabkan karena adanya alasan tertentu yang tidak bisa untuk saya jelaskan. Pada saat dikelas, dari pagi kami kuliah hingga jam kuliah terakhir teman-teman sekelas kami selalu mengomentari atau memanggil kami dengan sebutan “Golkar”, karena pada saat itu memang sedang sibuk-sibuknya dengan Pemilu. Tidak hanya teman-teman sekelas kami saja yang mengomentari atau memanggil kami dengan sebutan “Golkar”. Akan tetapi, hampir semua mahasiswa dikampus kami memanggil dengan sebutan itu.
Saat istirahat kami keluar untuk mencari makan siang dan sholat zuhur di mushola kampus G. Hampir seluruh mahasiswa melihat kearah kami dan mengomentari, mungkin ada beberapa dari mereka yang tidak suka ataupun meledek kami. Tetapi kami tidak peduli dengan hal itu. Kami tidak mempunyai maksud untuk mencari atau menjadi pusat perhatian. Hal seperti itu sama sekali tidak terpikirkan oleh kami. Kami berpikir hanya untuk senang-senang kami saja.
Mata kuliah terakhir kami pun telah selesai. Kami memutuskan untuk pergi jalan-jalan karena hari itu adalah hari sabtu atau malam minggu. Namun, yang pergi pergi hanyalah kami berlima saja, yaitu Fitri, Maia, Wati, Uwii, dan saya. Empat orang teman kami lainnyan tidak ikut karena mereka ingin pulang. Pada awalnya kami bingung ingin pergi atau hang out kemana, tetapi pada akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Tebet.
Sesampainya didaerah Tebet, kami merasa lapar dan memutuskan untuk makan. Kami berhenti di KFC Tebet untuk duduk-duduk dan makan. Setelah kenyang, kami melanjutkan perjalanan yang tinggal sedikit lagi menuju distro-distro Tebet. Ketika sampai kami langsung mengelilingi dan mamasuki distro satu per satu. Hari itu sudah cukup sore, akibatnya di Tebet mulai ramai dan macet. Di Tebet pun ketika kami melewati Comic Café masih ada saja yang memanggil kami dengan sebutan “Golkar”. Setelah kami merasa puas, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Diperjalanan pulang kami membicarakan kejadian pada hari tersebut. Kami tertawa senang dan puas.
Setelah membahas semuanya, akhirnya kami memutuskan untuk hari-hari selanjutnya untuk menemakan hari-hari pada saat kami kuliah sesuai dengan warna-warna. Hari-hari selanjutnya, kami memakai baju atau kaos berwarna hijau, dan kami menyebutnya dengan “Green Day”. Berikutnya adalah “Blaster Day”, karena kami mengenakan baju atau kaos bermotifkan belang-belang. Hari berikutnya adalah “Grey Day”, karena kami mengenakan baju atau kaos berwarna abu-abu. Teman-teman sekelas pun bilang, bahwa setiap harinya kami kuliah selalu ada tema warna-warni. Warna hari-hari kami tidak berlangsung lama karena mendekati UTS ( Ujian Tengah Semester ).
Mungkin hanya ini pengalaman kecil yang dapat saya bagi dan ceritakan kepada teman-teman semua. Semoga dapat menginsprasi teman-teman semua ya.