
Tadi siang aku sedang menonton acara berita di televisi. Sinta Siti Awaliyah, seorang siswi kelas 5 Sekolah Dasar di daerah Solo (seingat aku, hehe) dijewer sebanyak 390 kali oleh teman-teman kelasnya atas perintah dari guru yang saat itu sedang mengajar dikelas Sinta. Sinta dijewer karena ia datang terlambat masuk sekolah. Sinta terlambat datang ke sekolah karena ia harus berjalan kaki sangat jauh untuk tiba di sekolahnya. Ketika didalam kelas, guru tersebut menyuruh 39 teman sekelas Sinta untuk menjewer telinga Sinta dengan keras, setiap anak masing-masing menjewer sebanyak 10 kali. Walhasil, membengkaklah kedua telinga Sinta sampai terjadi pendarahan. Pihak sekolah pun belum datang ke rumah Sinta untuk menjenguk ataupun meminta maaf pada Sinta dan keluarganya. Sinta sehari-hari berangkat sekolah mengenakan kerudung dan setelah kejadian itu Sinta belum bisa untuk berangkat sekolah karena masih trauma dan tidak bisa memakai kerudung lagi karena terasa sangat sakit apabila terkena telinganya. Ibu Sinta pun akhirnya menggunting rambut Sinta menjadi pendek atau tomboy seperti rambut anak laki-laki kebanyakan. Orang tua Sinta sudah melaporkan kejadian ini pada pihak yang berwajib.
Kita dapat belajar dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Kita tidak akan tahu apa akibat dari segala perbuatan kita yang pada akhirnya menyakiti atau merugikan orang lain walapun itu hanya bercanda atau iseng.
Kita dapat belajar dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Kita tidak akan tahu apa akibat dari segala perbuatan kita yang pada akhirnya menyakiti atau merugikan orang lain walapun itu hanya bercanda atau iseng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar