Jumat, 01 Januari 2010

Anyer, 31 Desember 2007


Hari berganti hari seiring berjalannya waktu dan tak terasa sudah di penghujung tahun 2009. Nah, di setiap tutup tahun kaya gini pasti pertanyaan yang sering terlontar adalah “Eh, tahun baru kita mau kemana ni?” atau “ Tahun baru kita liburan yuk, kita ke anyer aja!” atau mungkin “. Nah, pertanyaan yang kedua inilah yang akan aku ceritakan. Ini dari pengalaman My Close Friend.

Bagi sebagian orang, terutama aku dan keluargaku merayakan tahun baru di pinggir pantai dan sambil bakar-bakar itu seru. Akan tetapi, tidak bagi My Close Friend, disingkat MCF. Setelah aku mendengar ceritanya aku hanya tertawa tanpa henti, karena yang diceritakannya adalah pengalaman gila, buang-buang energi, dan cape-capein badan aja. Entah apa yang ada dipikiran MCF dan teman-temannya.

31 Desember 2007, itu yang ada di screen saver hp aku. Yang artinya tahun baru tinggal nanti malam dan aku pun udah bikin janji sama MCF buat jalan atau sekedar makan-makan dipergantian tahun ini. Tapi betapa BTnya aku tiba-tiba ada sms dari MCF yang isinya “ Ndud, maaf ya malam ini kita ga jadi pergi. Mendadak teman-teman aku ngajakin buat malam tahun baruan ke Anyer.” Ahhh, betapa males dan BTnya aku MCF membatalkan janjinya.Udah gitu aku lagi ga punya rencana lain bareng keluargaku ataupun teman-teman aku yang lain di hari itu. Kakakku udah punya rencana sendiri bareng teman-temannya. Udah males banget aku baca sms kaya gitu. Dalam pikiran aku, udah pasti jadi malam kelabu yang hanya menonton TV. Walaupun BT seperempat ton aku pun mengiyakan MCF untuk pergi malam tahun baruan bareng teman-temannya, karena aku ga mau membatasi keinginan orang lain.

MCF dan teman-temannya berangkat pada pukul 20.00. Aku sii sempat berpikir kok berangkat ke anyer udah malam gini ya, mau sampai sana jam berapa???. Mendingan tidur dehh, hehe. Belum lagi macetnya. Terus mau tidur dimana, karena mereka perginya tidak ada persiapan apa-apa. Mau booking hotel, villa, ataupun penginapan yang murah pasti juga udah full banget. Hampir pasti kan anyer itu tujuan untuk menghabiskan malam tahun baru.

Ternyata MCF dan teman-temannya punya rencana yang gak aku kira. Mereka berangkat naik motor. Mereka konvoi motor sampai sana. Padahal akhir tahun 2007 itu lagi musim hujan. Mereka ga pikir kali ya naik motor ke anyer, lagi musim hujan juga, mau neduh dimana??. Akhirnya merekapun tetap berangkat dengan persiapan ala kadarnya. Mereka membawa ayam untuk dibakar atau dipanggang disana.

Ditengah perjalanan hujan pun mulai turun. Yang awalnya hanya gerimis, pelan-pelan pun menjadi hujan yang cukup deras. Akhirnya mereka memutuskan untuk berteduh. Habislah mereka dengan basah kuyupnya baju, celana, dan jaket mereka. Hanya 3 item itu yang mereka bawa sekaligus mereka kenakan. Mereka tidak membawa baju ganti. Ayamnya pun basah karena kehujanan. Akhirnya hujan reda, mereka mulai melanjutkan perjalanan ditemani dengan hujan rintik-rintik dan dinginnya angin kala itu. Aku ga kebayang dinginnya malam itu. Aku membandingkan keadaan mereka waktu itu dengan diriku yang sedang asyik nonton TV. Aku benar-benar tertawa mendengar cerita MCF.

Ketika mereka melanjutkan perjalanan tiba-tiba hujan turun lagi. Pakaian mereka yang tadinya sudah setengah kering tiba-tiba basah kuyup lagi. Dan begitu seterusnya, dan ditambah lagi dengan salah satu motor dari mereka yang bannya bocor. Aduuhh, kasian yaa. Akhirnya pada pukul 03.00 mereka sampai ditujuan. Dengan kondisi fisik yang udah ga banget. Kepala mereka pusing, badan cape dan pegal-pegal, dan stamina udah ngdrop banget. Mau sekedar rebahan ataupun tiduran dimana??. Masa iya rebahan dipasir-pasir. Ternyata betulan mereka rebahan dipasir-pasir.

Ketka sedang asyik rebahan tiba-tiba perut mereka keroncongan minta makan. Kemudian mereka memutuskan untuk memanggang ayam yang mereka bawa. Tiba-tiba salah satu dari mereka berteriak. ”Woi, ayamnya basi!!!”. Damn!!. Akhirnya sebagian dari mereka ada yang main di pantai dan ada juga yang tidur dipinggir jalan. Pukul 08.00 mereka memutuskan untuk pulang.

Penderitaan mereka belum berakhir sampai disitu saja. Diperjalanan pulang, 3 motor dari mereka terkena tilang sejumlah Rp 200.000,00 lebih. Ketika aku pikir-pikir Rp 200.000,00 itu lebih baik untuk makan, dan jalan-jalan yang jelas juga udah cukup buat mereka, daripada harus masuk kantong polisi. Benar gak teman-teman???, hehe. Akhirnya sampailah mereka dirumah masing-masing pada pukul 12.00. kemudian mereka makan dan tidur, setelah hari-hari yang mereka lalui.

Itulah cerita yang dapat aku bagi pada kalian semua. Semoga dapat menginspirasi kalian semua yaa. Dan semoga MCF dan teman-temannya dapat menjadikan hal ini pengalaman dan pengajaran yang baik yaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar